Point of View Pt.1 Virus Corona

Virus Corona

Dunia sedang disibukan dengan sebuah peristiwa besar yang bermula dari Negara Cina hingga meluas ke seluruh dunia. Peristiwa besar yang dimaksud adalah virus corona. Virus corona yang menjangkiti hampir 10.000 orang di seluruh dunia (setidaknya sewaktu tulisan ini dibuat) dan menyebabkan korban jiwa hingga 200 orang. Seluruh negara sekarang sedang khawatir dan berjaga-jaga agar virus yang menyebar secara cepat ini dan dapat menyebabkan kehilangan jiwa dengan menjaga pintu masuk wilayahnya dengan alat pengukur panas tubuh yang nantinya siapa saja yang didapati suhu tubuhnya lebih dari 37 derajat Celcius akan langsung dirawat intensif dengan protokoler yang super ketat sehingga nantinya tidak ada perluang bagi virus untuk masuk negara tersebut dan orang yang tertuga terjangkit virus corana langsung dapat dikarantina dan dirawat intensif.
Sebagai seorang muslim yang mendengar bagaimana perlakuan negara cina terhadap etnis muslim uyghur diperlakuan dengan buruk diwilayahnya membuat saya sejenak terpikir bahwa ini adalah balasan yang Allah berikan kepada negara cina terhapat perlakuan buruk terhapat etnis muslim uyghur. Tapi saya juga berpikir di tempat yang menjadi wilayah endemik penyebaran virus corana ini 
juga ada orang-orang dari Indonesia yang notabene adalah saudara seiman  (red- beragama muslim) juga merupakan saudara yang dekat karena kebangsaan kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air juga menjadi korban. Keluarga mereka yang takut jika anak-anak meraka yang jauh diperantauan sedang menuntut ilmu juga sedang ketakutan dan khawatir akan terjangkit virus corana. Tidak baik untuk sama berpikir bahwa ini adalah balasan atas apa yang dilakukan oleh negara cina kepada etnis muslim uyghur jika pun demikian bukan saya yang pantas mengatakan bahkan berpikiran bahwa itu adalah hukuman untuk negara cina.
Negara cina juga sekarang sedang berjuang untuk mengobati rakyatnya agar terlebih dari wabah yang mengerikan ini. Terkadang saya membayangkan bagaimana jika yang kena virus itu saya apa yang akan saya lakukan. Tentu khawatir, gelisah dan ketakutan akan ajal segera menjemput pasti yang ada dalam benak. Terpikir orang-orang yang dekat yang akan saya tinggalkan, ayah, ibu, adik, paman, bibi dan teman-teman dekat lainnya. Saya juga berpikir apa yang ada dalam pikiran tim medis yang sedang berjuang merawat korban virus corana ini. Mereka adalah orang yang paling rentang dan paling dekat dengan kematian jika dibandingkan dengan semua orang di dunia bahkan pemimpin negaranya sendiri. Saya juga berpikir bagaimana keluarga para tim medis ini yang merelakan orang terdekatnya berada dalam wilayah yang sangat berbahaya seperti melihat saudaranya sedang berada dalam kerangkeng yang didalamnya di isi oleh harimau yang sedang menatap kearah orang terkasihnya. Bagaimanapun harapan bagi dunia sekarang adalah semoga musibah ini cepat berlalu dan orang-orang yang sekarang sedang berjuang untuk tetap hidup dan juga para tim medis yang berusaha sekuat tenaga untuk dapat merawat mereka diberi kekuatan untuk dapat menghadapi musibah ini. Dan juga saya yakin hal yang sama juga dipikirkan oleh orang-orang dunia agar semua yang terjangkit virus ini dapat sembuh dan kembali melanjutkan hidupnya dengan senyum diwajahnya. Semua badai ini cepat berlalu. 

Comments

Popular Posts